Kembali dalam Pelukan Angin
Dengan tangan yang saling menggenggam, mereka berjalan bersama menuju masa depan yang penuh harapan.
CERITA CORNER
Foto: https://www.freepik.com/
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi perbukitan hijau, tinggal seorang pria bernama Arjuna. Arjuna adalah seorang petani yang sederhana, namun hatinya penuh dengan impian besar. Setiap hari, ia bekerja keras di ladangnya, menanam dan merawat tanaman dengan penuh cinta dan dedikasi. Di desa itu, Arjuna dikenal sebagai sosok yang ramah dan selalu siap membantu siapa saja yang membutuhkan.
Suatu hari, saat sedang bekerja di ladang, Arjuna bertemu dengan seorang wanita bernama Sinta. Sinta adalah seorang guru yang baru saja pindah ke desa itu untuk mengajar di sekolah setempat. Pertemuan mereka terjadi secara kebetulan, ketika Sinta tersesat di tengah ladang dan Arjuna datang untuk membantunya menemukan jalan pulang.
Sejak pertemuan pertama itu, Arjuna dan Sinta sering menghabiskan waktu bersama. Mereka berjalan-jalan di sekitar desa, berbicara tentang mimpi dan harapan mereka, serta menikmati keindahan alam yang mengelilingi mereka. Arjuna merasa bahwa ia telah menemukan seseorang yang benar-benar memahami dan mendukungnya, sementara Sinta merasa nyaman dan aman di dekat Arjuna.
Hubungan mereka semakin dekat seiring berjalannya waktu.Mereka saling bertukar kisah, tawa, dan tak jarang juga air mata. Di tengah kesederhanaan hidup di desa, mereka menemukan kebahagiaan yang sejati. Arjuna dan Sinta saling jatuh cinta, dan mereka berdua tahu bahwa mereka ingin menghabiskan sisa hidup mereka bersama.
Namun, takdir memiliki rencana lain. Suatu hari, Sinta menerima kabar bahwa ia harus kembali ke kota untuk merawat ibunya yang sakit. Dengan hati yang berat, Sinta meninggalkan desa dan Arjuna, berjanji bahwa suatu hari nanti ia akan kembali. Arjuna merasa kehilangan yang mendalam, namun ia tetap berharap dan berdoa agar Sinta kembali dengan selamat.
Hari-hari berlalu, dan Arjuna terus bekerja di ladangnya, menunggu dengan sabar kembalinya Sinta. Setiap kali angin bertiup, ia merasakan kehadiran Sinta di sekitarnya, seolah-olah alam sedang menghiburnya. Ia tahu bahwa cinta mereka akan selalu hidup di dalam hatinya, meskipun mereka terpisah oleh jarak dan waktu.
Di tengah hamparan tanaman hijau yang luas, Arjuna berdiri sendirian. Angin bertiup lembut, menggerakkan dedaunan dan rumput di sekitarnya, seolah-olah alam sedang berbisik kepadanya. Matanya menatap jauh ke cakrawala, di mana langit biru bertemu dengan bumi yang hijau.
Setiap hembusan angin membawa kenangan masa lalu, saat-saat bahagia yang kini hanya tinggal bayangan. Di tempat ini, ia pernah berjalan bersama Sinta, tertawa dan berbagi mimpi. Mereka sering datang ke sini, menikmati keindahan alam sambil merencanakan masa depan bersama. Namun, waktu telah merenggut kebahagiaan itu, meninggalkan kekosongan yang tak terisi.
Dengan hati yang berat, Arjuna merasakan air mata mengalir di pipinya. Setiap tetes adalah ungkapan dari rasa rindu yang mendalam, rasa kehilangan yang tak terucapkan. Namun, di balik kesedihan itu, ada kekuatan yang tumbuh. Ia tahu bahwa meskipun Sinta telah pergi, kenangan mereka akan selalu hidup di dalam hatinya.
Angin terus bertiup, membawa harapan baru. Arjuna menarik napas dalam-dalam, merasakan kedamaian yang perlahan-lahan menyelimuti hatinya. Ia tahu bahwa hidup harus terus berjalan, dan meskipun jalan di depannya penuh dengan tantangan, ia akan melangkah dengan keberanian dan cinta yang pernah ia rasakan.
Di saat yang sama, seorang wanita muncul dari kejauhan, berjalan perlahan menuju Arjuna. Senyum lembut menghiasi wajahnya, dan matanya bersinar penuh cinta. Arjuna terkejut, namun hatinya dipenuhi dengan kebahagiaan yang tak terlukiskan. Wanita itu adalah Sinta, yang kembali setelah sekian lama terpisah.
Mereka berdua saling berpelukan di tengah hamparan hijau, angin yang bertiup seolah-olah menyanyikan lagu cinta mereka. Mereka berbicara tentang masa lalu, mengingat setiap momen indah yang pernah mereka lalui bersama. Arjuna menyadari bahwa cinta sejati tidak pernah benar-benar hilang; ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk kembali.
Dengan tangan yang saling menggenggam, mereka berjalan bersama menuju masa depan yang penuh harapan. Di bawah langit biru dan di antara tanaman hijau yang bergoyang, mereka menemukan kembali cinta yang pernah hilang, dan berjanji untuk tidak pernah melepaskannya lagi.