GUDANG CERITA

Sore Hari Sehabis Hujan

Sore itu, hujan baru saja reda. Udara terasa segar, dipenuhi aroma tanah yang basah dan dedaunan yang berkilau.

CERITA CORNER

10/2/20242 min baca

Foto: Hilda

Sore itu, hujan baru saja reda. Udara terasa segar, dipenuhi aroma tanah yang basah dan dedaunan yang berkilau. Cahaya matahari lembut mulai menyinari langit, menciptakan pelangi indah di kejauhan, seolah-olah alam sedang merayakan datangnya kembali keindahan setelah hujan.

Seorang gadis kecil bernama Rina keluar dari rumahnya dengan semangat. Ia sangat menyukai suasana setelah hujan. Ia berlari ke halaman, merasakan butiran air yang masih menempel di rumput. Dengan lincah, ia mengambil payung kecil berwarna cerah dan mulai menjelajahi taman di belakang rumah yang tampak menakjubkan setelah hujan.

Di taman, Rina melihat kupu-kupu berwarna-warni terbang dari bunga ke bunga. Setiap gerakan sayap mereka mengingatkan Rina akan keceriaan dan keindahan kehidupan. Senyumnya merekah saat melihat kehidupan yang kembali muncul, seolah alam memberikan hadiah setelah hujan. Ia duduk di bawah pohon mangga yang rimbun, memperhatikan tetesan air yang menggantung di daun-daun, sementara suara burung berkicau menambah keindahan suasana.

"Sepertinya mereka juga bahagia," pikir Rina, sambil mengamati burung-burung yang terbang dari dahan ke dahan, seakan mengajak Rina untuk bergabung dalam kebahagiaan mereka.

Beberapa menit kemudian, teman-temannya, Lila dan Joni, datang dengan wajah ceria. Mereka langsung berlari ke arah Rina, terpesona oleh genangan air yang terbentuk. Mereka bermain di atas genangan tersebut, melompat-lompat dan tertawa riang. Rina tak ingin ketinggalan; ia bergabung dengan mereka, merasakan kebahagiaan yang sederhana. Setiap lompatan mengirimkan percikan air yang berkilau, menambah keceriaan sore itu.

Saat mereka bermain, Lila tiba-tiba melihat pelangi yang semakin jelas. "Lihat! Pelangi!" serunya dengan gembira. Mereka semua berhenti sejenak, menatap keindahan pelangi yang membentang di langit. Rina berbisik, "Kita harus membuat permohonan!" Dengan mata yang bersinar penuh harapan, mereka semua mengangkat tangan, mengungkapkan keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang indah.

Setelah beberapa saat, mereka kembali ke permainan. Namun, kali ini, Rina teringat pada mimpi-mimpinya. Ia ingin menjadi seorang seniman, menggambar keindahan alam yang ia lihat. Dalam permainan itu, ia mengajak teman-temannya untuk menggambar pelangi dan kupu-kupu di atas kertas yang ia bawa. Dengan semangat, mereka mulai menciptakan gambar-gambar yang penuh warna, mengekspresikan kebahagiaan mereka.

Matahari mulai terbenam, langit berubah menjadi nuansa oranye dan merah yang mempesona. Mereka duduk di atas rumput, membandingkan gambar mereka sambil tertawa. Rina merenungkan keindahan alam sambil bercerita tentang mimpi dan harapan mereka. "Suatu hari, aku ingin menggambar mural besar tentang semua yang kita lihat hari ini," ucapnya dengan penuh keyakinan.

Udara dan angin sepoi-sepoi menyejukkan tubuh mereka, membuat momen itu semakin istimewa. Saat gelap mulai turun, mereka berjanji untuk kembali ke taman esok hari, menjelajahi keindahan alam yang tak ada habisnya.

Rina menyadari bahwa meskipun hujan kadang membawa kesedihan, selalu ada keindahan yang menyusul. Udara sore itu tidak hanya segar, tetapi juga penuh makna, mengingatkan mereka untuk selalu bersyukur atas setiap momen yang diberikan. Saat mereka berpamitan, Rina merasa hatinya penuh dengan kebahagiaan dan harapan.

Nasehat singkat tentang sore hari sehabis hujan:

"Setelah hujan, saat yang ideal untuk merenungkan dan mengungkapkan rasa syukur. Kejernihan udara dan keindahan alam yang segar mengingatkan kita bahwa di balik setiap kesulitan, selalu ada harapan dan keindahan baru. Luangkan waktu untuk menikmati momen tersebut, karena setiap detik yang tenang membawa kesempatan untuk memulai kembali kebahagiaan."